TI-▲S
2011/11/28
Envy!!
Teknologi TIK yang digunakan pada saat SEA GAMES 2011
Penggunaan teknologi kian dibutuhkan dalam berbagai aspek kehidupan, tak terkecuali di ajang SEA Games XXVI ini. Pada tahun ini, SEA Games menggunakan beberapa teknologi canggih untuk kelangsungan acara tersebut, dua diantaranya adalah teknologi pencatatan waktu dan teknologi pencegah hujan.
1. Teknologi pencatatan waktu
Panita Pelaksana SEA Games XXVI Indonesia (InaSOC) bekerjasama dengan PT Maxxima mengoperasikan sistem pencatatan waktu dan skor di beberapa venues secara optimal sehingga diharapkan tidak ada kesalahan sekecil apapun dalam menghitung.
Teknologi pencatatan waktu di SEA Games XXVI sangatlah penting, diusahakan agar teknologi yang digunakan dapat setara dengan level olimpiade yang menggunakan Swiss Timing Omega. Dengan teknologi Swiss Timing Omenga dapat memberikan informasi mengenai waktu dan skor pertandingan secara detail, jelas dan real time.
2. Teknologi Pencegah hujan
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) kian mengembangkan teknologi pencegah hujan di SEA Games XXVI. Banyak peralatan modern yang digunakan oleh BPPT dalam menerapkan teknologi pencegah hujan. Peralatan tersebut diantaranya adalah Automatic Weather Station, Doppler weather mobile radar, pemeriksa suhu dan iklim, peralatan higroskopis, serta peralatan canggih lainnya.
Ada dua metode yang akan digunakan oleh BPPT dalam menangani hujan di SEA Games XXVI.
· Metode stabilitas awan
Cara kerja metode ini menggunakan pesawat Casa 212 dan pesawat Cesna yang aka berperan untuk menaburkan bahan higroskopis ke dalam awan.
Ketika ada awan yang baru muncul, dimana biasanya tersusun atas 100 butir air persentimeter kubik dengan ukuran masing-masing 10 mikron, awan tersebut dapat tumbuh menjadi awan hujan saat menerima tambahan uap air. Untuk itu bahan higroskopis ditaburkan kurang dari 30 mikron agar awan tersebut tetap stabil
· Metode proses lompatan (jumping process)
Metode ini digunakan seandainya metode stabilitas awan kurang efektif dan awan masih berpotensi menimbulkan hujan. Cara kerja metode ini kebalikan dari metode stabilitas awan, dimana dalam metode ini akan ditaburkan bahan higroskopis lebih dari 30 mikron sehingga memaksa awan yang baru tumbuh tersebut untuk segera menjadi hujan agar curah hujannya tidak terlalu besar.
Itulah dua dari sekian banyak teknologi canggih yang digunakan di ajang SEA Games XXVI tahun ini. Mari kita turut berpartisipasi mendukung pelaksanaan SEA Games. Semoga Indonesia keluar menjadi Juara Umum Sea Games XXVI dengan meraih sebanyak-banyaknya medali emas ya. Kita juga bisa dukung Indonesia melalui Fanpage SEA Games XXVI, Indonesia Juara.
2011/11/22
Pelapis Kolam Aquatik SEA Games Belum Dipasang
Manager Proyek PT Prambanan Dwipaka, Endang Hidayat, di Palembang, Rabu, mengatakan pelapis kolam itu akan dipasang secepatnya menunggu penyelesaian tahap akhir.
Pemasangan rangkaian kolam tersebut, diawasi langsung dari Myrtha Pools perwakilan Asia yang merupakan produsen produk berupa rangkaian kolam renang siap pasang dari Italia, kata dia.
Menurut dia, selain memantau langsung penyelesaikan kolam renang tersebut Myrtha Pools juga mendatangakan lima tenaga kerja dari Hongkong.
Penyelesaian kolam renang itu dipastikan akan bisa dipakai untuk SEA Games ke-26, 11-22 November 2001.
Ia mengemukakan, komunikasi terus diintensifkan untuk menyelesaikan pembangunan venue tersebut, termasuk meminta kepada tenaga kerja dari Hongkong untuk mempercepat kerja mereka menyelesaikan kolam itu.
"Kami meminta agar pekerjaan kolam renang tersebut dikebut, mengingat waktunya sudah sangat dekat," kata dia.
Endang menjelaskan, guna mendukung percepatan penyelesaian kolam renang tersebut pihaknya telah mendatangkan tenaga kerja baru dari Surabaya.
Sebanyak 100 pekerja tambahan telah datang membantu penyelesaian pemasangan keramik dan bagian lain. Secepatnya akan datang sekitar 75 orang pekerja juga dari Jawa Timur, ujarnya.
Endang menambahkan, meskipun pembangunan venue akuatik tersebut banyak kendala, tetapi pihaknya optimistis tetap akan bisa digunakan untuk SEA Games.
Apalagi pekan lalu, pihaknya telah melakukan tes kebocoran dan terbukti tidak bocor sehingga progres pembangunan akan lebih cepat, tambah dia.
Ketua Komite Pembangunan Venue SEA Games XXVI di Palembang, Rizal Abdullah mengatakan, pengerjaan sejumlah proyek memang mengalami keterlambatan, tetapi dipastikan bisa digunakan untuk perhelatan akbar olahraga empat tahunan tingkat ASEAN itu.
Untuk berita terbaru, ikuti Yahoo! Indonesia di
Dikutip dari www.yahoo.com